Langsung ke konten utama

Puan Yang Ingin Merangkul Rembulan.

 Aku berlari menuju hujan

Yang merintik dalam doa,

Dan keinginan seorang puan untuk merangkul rembulan.


Jalanan ini tak pernah sepi

Kota yang terus berkilat

Tanpa kenal kata mati,

Memikat kedua matamu untuk terus berharap

Menarik mu 'tuk selalu memohon di balik malam gelap.


Aku tak pernah mengerti

Kesederhanaan dalam batin itu

Yang bergejolak menginginkan,

Yang hanya sampai pada rasa sedih

Dan putus asa.


Aku hanya mengerti

Bahwa jarak bukan tentang kereta

Yang melesat jauh ke Jakarta,

Namun tentang kau yang menatapnya

Jauh di sana, 

Sementara aku terjebak mengejar rintik yang menetes dalam doa.



5 Januari 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dim Light

I'll let my heart sing your name,  even if you were far away when our eyes met.  I burn myself in a hellish love with a joyous heart,  for a fleeting happiness that vanishes as quickly as it ignites in this terrible world. That I'd burn for honest, and dim the dark with briefs lifeline.- Bantul, January 1st, 2025.

Maling Maut (CERPEN)

  Malam tidak pernah mengikari janji. Selalu datang ketika mentari terbenam, menyenangkan karena kepastiannya. Jauh dari manusia yang sulit dimengerti, tidak tertebak, dan banyak maunya. Sepertiku, maling terkenal tidak kenal ampun. ‘Maling Maut.’ Begitu Romi pemabuk kampung sebelah menjuluki aku. Ngawur memang itu orang. Karena aku beraksi sendirian dan tidak pernah tertangkap. “Bak Maut yang pasti datang tanpa ada yang tahu, barang pasti hilang dalam tanganmu!” begitu pernyataannya penuh rasa bangga. Romi adalah satu-satunya orang yang tahu profesiku ini, pun bukan karena aku berbagi rahasia dengannya. Hanya kebetulan dia memergoki aku sedang menggenggam kalung emas milik Cik Siska, perempuan kaya tukang pamer dari RT sebelah. Sore itu, aku mengayuh sepeda untuk pulang dari taman kota. Di saat senggangku dari profesi, teman-teman dan warga di kampung tempat tinggalku hanya tahu kalau aku seorang pelukis. Aku memang sangat suka melukis, di manapun dan kapanpun. Dan sore itu aku ...